Sebagaimana dikutip dari laman Bank Indonesia (BI), Nilai tukar mata uang atau yang sering disebut dengan kurs adalah harga satu unit mata uang asing dalam mata uang domestik atau dapat juga dikatakan harga mata uang domestik terhadap mata uang asing. Terdapat 3 jenis kurs yang dimiliki bank diantaranya yaitu kurs jual, kurs beli dan kurs tengah BI. Pada artikel kali ini akan dibahas lebih lanjut terkait kurs tengah BI dan bagaimana hubungannya dengan pajak.
Kurs tengah BI adalah rata-rata antara kurs jual dan kurs beli. Dimana kurs jual merupakan kurs yang dipakai pada saat bank menjual suatu mata uang asing. Kemudian kurs beli merupakan kebalikan dari kurs jual, kurs beli digunakan pada saat bank menjadi pembeli suatu mata uang asing. Menurut ketentuan pajak, kurs tengah BI digunakan sebagai nilai konversi mata uang asing dalam laporan keuangan. Per 31 Desember semua nilai kas, aktiva dan pasiva dan lain-lain yang berupa mata uang asing dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan Kurs Tengah BI. Hasil nilai konversi tersebut kemudian akan menjadi dasar perhitungan pajak dan digunakan pada saat pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Wajib Pajak.
Selain itu, sebagaimana diatur dalam Pasal 6 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 196/PMK.03/2007 dan perubahannya, menyebutkan bagi Wajib Pajak yang diizinkan untuk menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata uang Dollar Amerika Serikat, berlaku ketentuan konversi ke satuan mata uang Dollar Amerika Serikat yang menggunakan kurs tengah BI, sebagai berikut :
- Pada awal tahun buku, untuk laba ditahan atau sisa kerugian dalam satuan mata uang Rupiah dari tahun-tahun sebelumnya, dikonversi ke dalam satuan mata uang Dollar Amerika Serikat dengan menggunakan kurs yang sebenarnya berlaku pada akhir tahun buku sebelumnya, yakni kurs tengah Bank Indonesia, berdasarkan sistem pembukuan yang dianut yang dilakukan secara taat asas;
- Dalam tahun berjalan untuk transaksi, baik dalam negeri maupun luar negeri, yang menggunakan satuan mata uang selain Dollar Amerika Serikat, dikonversikan ke satuan mata uang Dollar Amerika Serikat dengan menggunakan kurs yang sebenarnya berlaku pada saat terjadinya transaksi. Apabila dari dokumen transaksi tidak diketahui kurs yang berlaku, maka kurs yang dipakai adalah kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku, berdasarkan sistem pembukuan yang dianut yang dilakukan secara taat asas.
(Baca juga artikel Kurs Pajak: Pengertian, Fungsi dan Contoh Perhitungan)
Kemudian dalam Pasal 7 menjelaskan perhitungan PPh 25 menggunakan kurs tengah BI. Besarnya Pajak Penghasilan (PPh) 25 untuk Tahun Pajak pertama penyelenggaraan pembukuan dengan menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata uang Dollar Amerika Serikat adalah sebesar PPh 25 dalam satuan mata uang Rupiah yang dikonversikan dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku:
- Pada akhir tahun buku sebelum dimulainya pembukuan dengan menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata uang Dollar Amerika Serikat untuk konversi PPh 25;
- Pada saat penyampaian atau batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Tahun Pajak sebelum dimulainya pembukuan dengan menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata uang Dollar Amerika Serikat untuk konversi PPh 25;
- Pada saat surat ketetapan pajak diterbitkan untuk Tahun Pajak sebelum dimulainya pembukuan dengan menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata uang Dollar Amerika Serikat untuk konversi PPh 25.
Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa Kurs tengah BI menurut ketentuan perpajakan dapat digunakan sebagai nilai konversi laporan keuangan Wajib Pajak Per 31 Desember dan beberapa keadaan bagi Wajib Pajak yang diizinkan untuk menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata uang Dollar Amerika Serikat.
Gunakan aplikasi gratis pajak.io untuk melapor pajak Anda dengan menggunakan fitur e-Filing agar lebih mudah dan efisien.
(Baca juga: Cara Cepat Lapor Pajak Melalui Aplikasi Pajak.io)
